Mammuthus atau mammoth berbulu hidup di jaman es, tepatnya 40 ribu tahun lalu. Teknologi kloning membuat ilmuwan Korea Selatan yakin jika mereka bisa membuat tiruan hidup dari mammoth berbulu itu dengan menggunakan DNA dari fosil yang diawetkan.
Ahli genetik dari Sooam, Korea Selatan, Insung Hwang sedang mengupayakan hal ini. Dia percaya jika hal ini bisa dilakukan, hanya dengan menggunakan sampel darah dari mammoth yang telah diawetkan.
"Kami berusaha keras membuat hal ini menjadi mungkin dari generasi ke generasi. Meski kami tahu banyak orang yang pesimis dengan proyek ini," ujar Hwang, seperti dikutip dariTelegraph, Senin 17 November 2014.
Memang banyak ilmuwan sains yang meragukan proyek Hwang. Salah satunya adalah Dr Tori Herridge, palaeobilogis dan ahli mammoth dari museum Natural History. Menurut dia, proses kloning akan melanggar kode etik penelitian terhadap fosil mammoth.
"Proses kloning akan berlangsung dengan kekejaman karena akan mengambil keuntungan dari fosil yang ada, sekaligus membunuh spesies yang masih ada," ujarnya.
Pasalnya, jelas Herridge, dalam proses tersebut, gajah akan bertindak sebagai ibu pengganti yang akan membawa jabang mammot selama 22 bulan. Saat melahirkan, gajah bisa mati, atau mungkin saja mammoth kloning itu akan mati atau rusak dalam prosesnya.
"Saat melakukan kloning, kita membutuhkan banyak gajah yang berasal dari Asia," katanya. Ditambahkan Jack Ashby, manajer Grant Museum of Zoology di University College London, dirinya merasa tidak ada hal kegunaan dari proses mengkloning mammoth.
"Tidak ada alasan yang baik untuk mengkloning mammoth, hanya akan memaksakan gajah-gajah untuk membawa sesuatu yang membahayakan dirinya," kata Ashby.
Menurut dia, mammoth yang baru lahir akan diperlakukan sebagai spesies yang harus dilindungi, dan dia harus terperangkap dalam lingkungan modern. Mammoth, kata Ashby, merupakan mahluk sosial, jika hidup di masa kini maka ia akan hidup dalam kesendirian.
Dalam proses kloning mammoth, DNA yang akan diambil adalah milik mammoth fosil bernama Buttercup. Dia ditemukan di pulau Malyi Lyakhovsky pada Mei 2013. Ini merupakan fosil mammoth utuh karena terselimuti es.
0 Response to "Ilmuwan Korsel Klaim Bisa Kloning Mammoth"
Posting Komentar